Minggu, 15 Mei 2011

Analisis Data


1.      Pengertian Analisis Data

            Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
            Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.

A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
            Statististik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
            Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dendan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.
            Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sample diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).

B. Statistik Parametris dan Nonparametris
            Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. (Pengertian statistik di sini adalah data yang diperoleh dari sampel). Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel.
            Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Sedangkan statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik nonparametris sering disebut “distribution free”  (bebas distribusi).  
            Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.  Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang diajukan.  
 
1. Macam Data
    Macam-macam data penelitian antara lain : data nominal, ordinal, interval atau ratio.           

2. Bentuk Hipotesis
    Bentuk hipotesis ada tiga yaitu: hipotesis deskriptif, komparatif, dan assosiatif. Dalam hipotesis komparatif, dibedakan menjadi dua, yaitu komparatif untuk dua sampel dan lebih dari dua sampel.

2.     Pertanyaan
  1. Mengapa statistik inferensial sering juga disebut dengan statistik probabilitas ?

  2. Apakah secara teknis dalam statistik deskriptif terdapat uji signifikansi?


3.     Jawaban

  1. Statistik inferensial sering juga disebut statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5 % maka taraf kepercayaan 95 %, bila peluang kesalahan 1 %, maka taraf kepercayaannya 99 %. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

  2. Secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

 
            Berikut ini diberikan salah satu contoh judul penelitian, rumusan masalah, hipotesis dan teknik statistik yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis.
“ PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI PEGAWAI DI PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH “          

TABEL 1.1
CONTOH JUDUL PENELITIAN , RUMUSAN MASALAH,
 HIPOTESIS DAN TEKNIK ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN
 (SATU VARIABEL INDEPENDEN)






Rumusan Masalah
Hipotesis
Statistik untuk Uji Hipotesis
Berapakah rata-rata kecerdasan emosional pegawai di Propinsi Jawa Tengah ?
Kecerdasan emosional (EQ) pegawai di pemerintahan Propinsi Jawa Tengah paling tinggi 150
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dapat dilihat pada tabel 1.2. Data yang terkumpul adalah ratio. Bentuk hipotesisnya adalah deskriptif maka teknik uji untuk hipotesis no.1 dan 2 adalah sama yaitu : t- test (untuk satu sampel).  
Berapakah rata-rata prestasi kerja pegawai ?
Prestasi kerja pegawai Pemerintah Propinsi Jawa Tengah paling tinggi 140 atau 70% dari kriteria yang diharapkan . (kriteria prestasi kerja pegawai paling tinggi misalnya 200) 
t-test satu sampel 
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional pegawai dengan prestasi kerja ?
Terdapat hubungan yang positif dan signifikansi antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja pegawai
Data kedua variable adalah data ratio, oleh karena itu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: Korelasi Pearson Product Moment  
Bagaimanakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi kerja pegawai ?
Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai
Koefisien diterminasi, dan analisis regresi

4.         Contoh Analisis Data
  1. Judul :”Pengaruh Kemempuan Kerja dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Produktivita Kerja di PT. Mitra Raja





  2. Ryx1
     
    Bentuk Paradigmanya adalah sebgai berikut :









Ryx1x2
 
1Text Box: X1                                                                                          X1= kemampuan karyawan
Text Box: Y



Rx1x2
 
                                                                                                            X2 = motivasi kerja
                                                                                                                Y = produktivitas kerja
 




  1. Diasumsikan penelitian menggunakan sampel, yang diambil secara straijied random sampling. Semua instrument penelitian menggunakan skala interval, sehingga data yang didapat adalah data interval dan statistic yang digunakan adalah parametris.

  2. Rumusan maslah, hipotesis dan teknik statistic yang digunakan untuk menguji hiopotesis pada judul penelitian “Pengaruh Kemampuan dan Motoivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja

X1 = kemampuan karyawan
X2  =  motivasi kerja
Y   =  produktivitas kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar