Selasa, 15 November 2011

Rock Climbing


Macam – Macam Batuan
Beberapa batuan yang sering dijumpai yang terutama lokasi dimana sering dijadikan ajang
pemanjatan di Indonesia.

1. Batuan Beku- Andersit,berwarna hitam keabu-abuan massif dan kompak
- Lava Andersit,seperti andersit dan biasanya dijumpai lubang-lubang kecil bekas keluarnya
gas dan dijumpai dengan kesan berlapis
- Breksi lava,menyerupai batu breksi pada umumnya
- Granit,berwarna terang dengan warna dasar putih

2. Batuan Sedimen- Batu Gamping,berwarna putih kekuningan,kompak,banyak dijumpai retakan atau
lubang,dan biasanya berlapis.
- Breksi Sedimen,seperti halnya breksi lava tapi batu ini biasanya berupa batu pasir.

3. Batu Metamorf
Hampir sama dengan batu gamping tapi disini sudah mengalami rekristalisasi dan warnanya
sangat beragam

B. Etika Panjat Tebing
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam etika panjat tebing adalah sebagai berikut :
- Menghormati adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat.
- Menjaga kelestarian alam.
- Merintis jalur baru.
- Memanjat jalur bernama.
- Pemberian nama jalur.
- Memberi keamanan bagi pemanjat lain
C. Macam – macam Pemanjatan
a. Artificial Climbing
Adalah olah raga yang dilakukan pada tebing-tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi
dengan bermodalkan alat yang diselipkan pada celah-celah batu atau memanfaatkan
pengaman alam (natural anchor).
Artificial climbing ini dimana alat benar-benar digunakan sebagai penambah ketinggian
disampin sebagai pengaman pemanjatan.

b. Top Roof

c. Sport Climbing
Adalah pemanjatan dimana pengaman sudah terpasang tinggal kita memasang tali pengaman
pada jalur yang sudah ada namanya.

d. Free Climbing
Pada prinsipnya hampir sama dengan pemanjatan artificial hanya dalam free climbing alat
digunakan hanya sebagai pengaman saja sedangkan untuk menambah ketinggian
menggunakan pegangan tangan dan friksi (gaya gesek) kaki sebagai pijakan.

Alat-alat yang digunakan dalam pemanjatan artificial 

1.Tali carmentel
Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut
dynamic rope. Secara umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :

a. Static
Mempunyai daya lentur 6% - 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk
ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.

b. Dynamic
Mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan
pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.

2. Harnest adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan
tali.

3. Carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan dikaitkan
dg alat lainnya.
  • carabiner srew gate
  • carabiner non screw gate

4. Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda-benda
yang terjatuh dari atas.

5.    Descender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan peralatan tambahan, untuk
meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering
digunakan adalah figure of eight dan auto stop.

6.    Ascender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan secara otomatis akan
mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan biasanya jumar dan croll

7. Grigri, alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling
tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.

8.    Sepatu Panjat, sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt
melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan
hard (keras)

9. Calk bag, sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg berfungsi agar tangan tdk
licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam pemanjatan.

10.Hammer, berfungsi untuk menanamkan pengaman dan melepaskan kembali, biasanya yg
diapakai jenisnya ringan dan mempunyai kekuatan tinggi dan ujungnya berfungsi
mengencangkan mur pada saat memasang hanger.

11.Webbing, peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur.

12.Prusik, merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan sbg
pengganti sling runner dan juga dpt digunakan untuk meniti tali keatas dengan menggunakan
simpul prusik.

13. Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat.

14. Handdrill, merupakan media untuk mengebor tebing secara manual, yg berfungsi untuk
menempatkan pengaman berupa bolt serta hanger.

Artificial ancor:
1. Paku Piton
Merupakan pengaman sisipan yg berguna sebagai pasak.

2. StopperDigunakan untuk celah vertical yg menyempit kebawah dengan prinsip kerja menjepit celah
membentuk sudut atau menyempi

3.Sky Hook
Sebagai pengaman sementara dengan prinsip kerja menyisipkan ujung sky hook pada celah
bebatuan dan harus terbebani, usahakan meminimalkan gerak.

4.Ramset dan Hanger
Satu set peralatan dalam artificial climbing yg berfungsi untuk menanamkan bolt dan
kemudian digabungkan dengan hanger sehingga menjadi pengaman tetap.

5.Friend
Pengaman yg diselipkan pada celah batu dengan bermacam ukuran. Friend ada 2 macam :
- Regular Friend
Terbuat dari allumunium alloy dan mempunyai kelemahan yaitu berbentuk static/tidak
mempunyai kelenturan. Alat ini bekerja dengan baik dicelah overhang.

- Fleksibel Friend
Bentuknya sama dengan regular friend hnya mempunyai kelebihan terbuat dari kawat baja yg
menjadikan friend ini sangat fleksibel, dan dapat dipasang disemua celah dan segala posisi.

6.Hexa
Prinsip kerja sama dengan stopper hanya berbeda pada bentuk round (bulat) dan hexagonal
(segi enam).

7. Chocker
Alat bantu yg berfungsi untuk melepaskan hexa atau stopper yg terkait di celah batu.

8.Etrier/tangga gantung &daisy chain
- Etrier : alat yg terbuat dari webbing yg menyerupai tangga untuk membantu menambah
ketinggian.

- Daisy chain : terbuat dari webbing, berfungsi untuk menambah ketinggian serta menjaga
apabila etrier jatuh.

D. SIMPUL
Simpul untuk penambat
• Overhand Knot
Untuk mengakhiri pembuatan simpul sebelumnya. Toleransi terhadap kekuatan tali akan
berkurang sebesar 40%.

• Clove hitch knot
Untu mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed rope) pada
anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 45%.

• Italian hitch knot
Untuk repeling juka tidak ada figure eight atau grigri. Toleransi terhadap kekuatan tali akan
berkurang 45%.

• Butterfly knot
Untuk membuat ditengah atau diantara lintasan horizon. Bisa juga digunakan untuk
menghindari tali yang sudah friksi. Toleransi terhadap kekuatan tali 50%.

• Figure of eight knot
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan dengan
tubuh atau harnest. Toleransi 55% - 59%.

• Eight on bight knot
Untuk pengaman utama dalam penambat pada dua anchor. Toleransi 68%.

• Bowline knot
Untuk pengaman utama dalam penambatan atau pengaman utama yang dihubungkan dengan
penambat atau harnest. Toleransi 52%.

• Simpul two in one
Simpul ini biasanya digunakan sebagai penambat pada anchor natural saat cleaning, yaitu
ketika pemanjat selesai dan turun dari tebing tanpa meninggalkan alat.

• Fisherman Knot
Untuk menyambung 2 tali yang sama besarnya dan bersifat licin. Toleransi 41% – 50% 

Sumber : www.Wikipedia.co.id & Geo_Pala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar