Senin, 12 Desember 2011

Ancaman Global terhadap Lingkungan Pantai Indonesia

lingkungan-pantai-indonesia

Dampak pemanasan global sudah sangat serius dan kian nyata berpengaruh dalam hidup keseharian kita. Meningkatnya suhu bumi menyebabkan lapisan es di Antartika dan Greenland semakin menipis dan menyebabkan kenaikan permukaan laut. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulaunya perlu meningkatkan kewaspadaannya, terutama dalam menghadapi dampak kenaikan permukaan laut yang mengancam wilayah pantai dan pesisir Indonesia beserta infrastrukturnya. Bahkan bukan tidak mungkin Indonesia menghadapi ancaman tenggelamnya pulau-pulau kecil terluar.

Tantangan Indonesia bersama masyarakat dunia adalah bagaimana menghadapi kenaikan suhu bumi akibat emisi karbon dari aktivitas manusia (antropogenik) yang menyebabkan lapisan es di Kutub Utara dan Greenland semakin menipis dan menyebabkan kenaikan permukaan laut global sekitar 3 milimiter per tahun. Bila kenaikan suhu bumi tidak dapat ditekan maka dikhawatirkan lapisan es itu akan lenyap dan berakibat pada penenggelaman dataran pantai dan pulau-pulau kecil bukan saja di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia tetapi juga ribuan pulau di Indonesia dan pada akhirnya akan merubah peta wilayah yurisdiksi Indonesia.
Pemanasan global itu kenyataannya tidak merata tetapi bervariasi dari region ke region. Hasil pemantauan satelit altimetri yang diterbitkan oleh AVISO Perancis menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut cukup tinggi, yaitu mencapai sekitar 9 mm/tahun di Indonesia bagian timur menghadap Samudra Pasifik.
Data kenaikan permukaan laut dari hasil pengamatan Jaringan Stasiun Pasang Surut Nasional yang dioperasikan Bakosurtanal telah membuktikan konsistensinya dengan kenaikan permukaan laut hasil pengamatan satelit altimetri tersebut. Rekaman data pasang surut yang mengamati secara permanen sepanjang lebih dari 20 tahun menunjukkan variasi kenaikan permukaan laut sekitar 3 – 8 milimeter per tahun.
Bahkan situasi di pantai utara Jawa agak lebih menghawatirkan, dimana data permukaan laut di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya menunjukkan terjadinya variasi yang lebih besar karena diperburuk oleh penurunan tanah sehingga kota-kota besar tersebut menjadi semakin rentan terhadap banjir rob.
Dua pakar dari Deltares – Belanda menyampaikan kajian subsidensi dan konsep perlindungan pantai untuk Jakarta. Perubahan garis pantai dari hasil pemantauan di Semarang juga menunjukkan kecenderungan yang sama dan kota itu semakin rentan terhadap banjir rob. Kepala Balitbang Kementerian PU akan memaparkan rencana strategis penelitian dan pengembangan yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi terhadap pemanasan global yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PU.
Penanganan dampak pemanasan global semakin menjadi prioritas nasional, bukan hanya disebabkan timbulnya kenaikan permukaan laut tetapi pemanasan global itu telah menyebabkan perubahan iklim. Perubahan ini dapat kita lihat dari fenomena cuaca yang semakin tidak menentu, intensitas curah hujan yang tinggi, ombak semakin besar, banjir, kebakaran hutan,dan kekeringan.
Terlebih, pemanasan global menjadi tantangan terbesar bagi keberlangsungan hidup makhluk yang ada dipermukaan bumi ini termasuk ancaman terhadap keanekaragaman hayati, meningkatkan berbagai hama dan penyakit. Tidak mengherankan bila Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) baru-baru ini mengeluarkan peringatan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global dapat menurunkan hasil pangan dan menimbulkan kelaparan diberbagai belahan bumi ini. Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi tantangan kerawanan pangan ini akan disampaikan lebih jauh oleh Deputi Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Kemenko Kesra dalam pemaparannya.
Dalam menghadapi tantangan pemanasan global ini, sangat diperlukan ketersediaan data dan informasi keruangan (geospasial) yang lengkap, akurat dan terkini sehingga perubahan iklim yang bervariasi secara spasial dapat terpantau secara optimal. Pemerintah kita saat ini sangat memerlukan kelengkapan data dan informasi geospasial yang meliputi seluruh wilayah Indonesia untuk adaptasi dan mitigasi.
Oleh : Dr. Asep Karsidi, MSc [ Kepala Bakosurtanal ]
sumber : bakosurtanal.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar