Ilmu kebumian adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai bumi yang meliputi meteorologi, klimatologi, oseanografi, hidrologi, paleontologi, dan geologi. (Williams, 2004)
Melalui meteorologi dan klimatologi, mekanisme yang terjadi di atmosfer dapat terungkap. Dengan ilmu tersebut, dapat dipelajari mengenai pembentukan hujan, perubahan cuaca, pergantian musim, dan iklim secara global. Dinamika atmosfer dipengaruhi oleh adanya sistem perairan di lautan dan daratan. Hal itu dipelajari kemudian dengan ilmu hidrologi dan oseanografi.
Meyakini hal tersebut, semua ilmu itu ditopang oleh geologi dan paleontologi yang menjelaskan proses-proses terjadinya suatu roman muka bumi yang akan mempengaruhi seluruh sistem yang ada di atasnya.
Geologi adalah ilmu mengenai bumi meliputi asal mula, perkembangan, komposisi, struktur, dan sejarah pembentukan bumi (Williams, 2004:4).
Pondasi ilmu kebumian terletak pada geologi fisik (physical geology) karena pada dasarnya geologi fisik mengatur semua yang terjadi di muka bumi. Hal itu selaras dengan pernyataan James Hutton (2000:273) bahwa prinsip fundamental dalam ilmu geologi adalah uniformitarianism yang menyebutkan bahwa ‘the present is the key to the past’. Semua hasil kenampakan geologis di alam saat ini merupakan kunci dari proses-proses yang terjadi pada masa lampau.
Berbicara tentang ilmu geologi tidak boleh terlepas dari konsep skala waktu geologi. Perhitungan waktu geologi meliputi puluhan hingga jutaan tahun. Tidak mengherankan apabila perubahan-perubahan geologis di alam tidak begitu tampak. Dengan demikian proses-proses dalam pembentukan roman muka bumi juga memakan waktu puluhan hingga jutaan tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar