Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kepada seluruh pengikutnya yang selalu mengikuti jalan petunjuk-Nya.
Allah SWT menjajikan curahan Rahmatnya kepada hamba-hambanya yang selalu berbuat baik, sebaliknya Allah juga berkenan untuk menurunkan azab dan siksa bagi makhluq-makhluqnya yang suka berbuat durhaka dan melampaui batas. Dua sisi mata uang yang pasti akan dirasakan oleh setiap umat manusia yang hidup di dunia.
Banyak ayat Allah yang memberitahukan tentang Kehendak Allah untuk menurunkan rahmat-Nya kepada umat manusia yang sedang hidup di muka bumi, antara lain, yang artinya..
Dan ta’atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS. 3:132)
Dan al-Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat, (QS. 6:155)
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qu’ran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 7:52)
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. 7:56)
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat? (QS. 7:63)
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksaku akan Ku-timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. (QS. 7:156).
Banyak sekali firman-firman Allah yang membahas tentang turunnya Rahmat Allah, hal-hal apa saja yang menjadikan manusia diberi ampunan, kasih sayang dan penghapusan dosa oleh Allah SWT.
Salah satu bentuk rahmat Allah adalah tumbuhnya rasa kasih sayang dalam pergaulan umat manusia, baik itu di dunia ataupun di akherat, baik dalam tingkat pribadi, keluarga atau masyarakat luas, Rahmat Allah yang tercurah kepada suatu kaum, maka akan tumbuh kasih sayang dan hubungan yang erat diantara hati-hati umat manusia.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (QS. 15:45)Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman”. (QS. 15:46)Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (QS. 15:47)Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (QS. 15:48) .
Gambaran rahmat Allah SWT yang tercurah kepada hamba-hambanya di surga sangatlah mudah difahami. Dan demikianlah pula rahmat Allah yang tercurah kepada umat manusia yang masih hidup di muka bumi.
Setiap hati yang basah, setiap hati yang belum mengeras dan membatu, pasti merasakan kesejukan semilirnya rahmat Allah SWT di hati mereka. Ketika perintah puasa dilakukan dengan tekun, dengan meninggalkan segala bujukan hawa nafsu sesat dan sekaligus mendidik diri dengan menjalankan perintah-perintah Allah yang begitu indah, yaitu memperbanyak ingat kepada Allah dalam bentuk sholat, dzikir, tadarus dan tadabbur Al-Qur’an serta ber ‘itikaf, dan ingat dengan petuah-petuah Rasulullah Muhammad SAW, bersedekah, maka curahan rahmat Allah itu semakin terasa nyata dan nyata dan amat nyata di dalam hati.
Sejuk semilirnya bertiupnya rahmat Allah terasa merasuk kedalam relung hati setiap keluarga muslim yang selalu berusaha menyingkirkan dengan sungguh-sungguh segala bentuk perbuatan yang lagho dan perbuatan yang dimurkai Allah.
Generasi pertama Islam telah diberi bimbingan oleh Allah, bahwa setiap malam selama bulan ramadhan malaikat jibril selalu datang menemani Rasulullah untuk bertadarus Al-Qur’an. Dan hal ini mewarnai dalam amalan-amalan harian Rasulullah dan para sahabat.
Dimalam hari mereka banyak berdiri lama menghadap kepada Allah, dengan melantunkan secara tartil dan terpahami setiap ayat-ayat yang dibacanya. Mereka berdiri lama dalam sholat tarwih mereka, walaupun hanya sebelas roka’at namun mereka setiap malam dapat menghabiskan beberapa juz dari ayat-ayat Al-Qur’an. Hidangan dari Allah yang dapat meneguhkan hati-hati manusia.
Hati yang memahami Al-Qur’an, hati yang mencintai Al-Qur’an, hati yang selalu terisi dengan Al-Qur’an, berdiri lama menghadap kepada Allah dengan khusuk membaca firman-firman Allah SWT.Hai orang yang berselimut (Muhammad), (QS. 73:1)bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (QS. 73:2)(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (QS. 73:3)atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (QS. 73:4)Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (QS. 73:5)Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (QS. 73:6)Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (QS. 73:7) .
Generasi pertama umat Islam, hatinya berkilau kilau dengan cahaya dari Allah, Hembusan Rahmat Allah, bimbingan dari Allah yang ter-amalkan dengan penuh kecintaan dan ketekunan. Segala puji bagi Allah, Allahlah yang telah membuat generasi Islam yang demikian indah.
.maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hokum (yang lebih tepat): dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79).
Allah yang berkehendak mencurahkan rahmat-Nya kepada umat manusia, dan apa yang dapat dilakukan manusia dengan nikmat itu adalah dengan selalu bersyukur kepada-Nya.
Dunia modern, dunia penuh dengan campur aduk kehidupan berbagai macam sepak terjang umat manusia. Ibarat orang ingin membuat tempe kedelai, maka manusia harus rajin memilah-milah antara kedelai dan kerikil yang bercampur aduk. Bisa saja orang menanak kedelai dan kerikil dan mencampurnya dengan ragi, dan berhasil menjadi tempe, namun ketika dimakan maka akan dapat membuat gigi-gigi menjadi berantakan karena mengunyah kedelai dan kerikil, atau bahkan ketika ditelan akan dapat merusak perutnya.
Islam yang begitu indah telah tercoreng moreng dengan ulah umat Islam yang hidup dizaman modern yang telah mengadopsi berbagai macam adat dan budaya dan kemudian memasukkan adat dan budaya itu seolah-olah itu sesuatu dari ajaran Islam.
Semilir sejuk hawa rahmat Allah SWT mengalir disetiap hati umat Islam, angin sejuk yang semakin terasa amat membahagiakan bagi setiap muslim yang hatinya bersih dari segala dosa dan penyimpangan. Sejuk semilir rahmat Allah, yang mendatangkan kerukunan dan persatuan diantara indifidu-indifidu..…………Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu’mim. (QS. 8:62)Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 8:63)
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118)kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. ……………(QS. 11:119) .
Rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Perkasa, Tuhan Yang Maha Bijaksana, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Tuhan Pencipta Semesta Alam Raya, Tuhan Semesta Alam, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh tiap-tiap diri manusia.
Jalankan perintah-Nya, Jauhi larangan-Nya, dan berteguh dalam jalan yang diridhoi-Nya menjadikan manusia kekal dalam ampunan dan Rahmat-Nya. Namun hidup di dunia adalah kehidupan dalam ujian. Manusia sering kali menggelincirkan diri ke lembah yang dimurkai oleh Allah, sehingga rahmat Allah yang begitu indah dan membahagiakan, kemudian tercabut dan kemudian berganti menjadi adzab-Nya.
.Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72)sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 33:73)
Katakanlah: “Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya). (QS. 6:65) .
Manusia sering suka dalam kezaliman dan kebodohan, tidak mau belajar tentang kehendak Allah atas manusia dan lebih suka memperturutkan kemauan dirinya (hawanafsunya). Hidup bebas tidak mau diatur dengan Islam agama Allah. Dan kemudian Hidup penuh dengan pertikaian dan perseteruan.
Rahmat Allah, Rahmat Allah, Rahmat Allah, Rahmat Allah, Rahmat Allah, sesuatu yang langsung datangnya dari Allah, sesuatu yang dapat digapai dengan kesabaran didalam menempuh jalan-jalan ketaqwaan, Jalan iman dan amal sholih, jalan yang mendaki, jalan yang mendaki… jalan yang mendaki…. Jalan mendaki mendekat kepada Allah Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi….Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar