ABSTRAK
Hendrik Boby Hertanto, POTENSI OBYEK EKOWISATA KAWASAN KARST STUDI KASUS KABUPATEN PACITAN BAGIAN BARAT (KPPA) PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juli 2009.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengatahui potensi masing-masing obyek ekowisata di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan, (2) untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan, (3) untuk mengetahui dukungan pengembangan obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif. Variabel yang menjadi perhatian adalah permintaan dan penawaran. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel kuota atau quota sampling dengan mengambil lima puluh pengunjung, tiga puluh masyarakat disekitar obyek ekowisata dan dua puluh pengelola (Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Pacitan).
Sampel ditujukan bagi pengunjung bukan obyek ekowisata. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi lapangan dan dokumnetasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data klasifikasi dengan pendekatan pembobotan yang digunakan untuk menentukan tingkat potensi obyek ekowisata di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan. Obyek yang diteliti meliputi sepuluh obyek ekowisata yang tersebar di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan. Analisis tabel frekuensi untuk menentukan dukungan pengemebangan obyek ekowisata di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : (1) Obyek ekowisata yang memiliki potensi tinggi adalah Goa Gong dan Goa Tabuhan. Salah satu faktor penentu tingginya potensi adalah karena keunikan dan kelangkaannya. Untuk obyek ekowisata dengan klasifikasi potensi sedang adalah Pantai Srau, Pantai Watukarung, Pantai Klayar, Luweng Jaran, dan Luweng Ombo. Obyek ekowisata ini merupakan obyek-obyek yang saat ini sedang berkembang. Obyek ekowisata dengan klasifikasi rendah adalah Pantai Nampu, Goa Putri dan Goa Kalak. Ketiga obyek ekowisata tersebut belum berkembang, baik dilihat dari segi jangkauan pemasaran, dan sarana prasarana. (2) Karateristik wisatawan pengunjung obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan adalah : umur antara 19-30 tahun, mayoritas bejenis kelamin laki-laki, bertempat tinggal di pulau jawa, jenjang pendidikan antara SMA-PT, bersetatus mahasiswa atau pelajar, pola perjalanan berombongan, cara kedatangan dengan menggunakan motor pribadi, baru satu kali berkunjung ke obyek ekowisata, lama berkunjungnya antara satu sampai dua jam, memperoleh infromasi keberadaan obyek dari teman, dan kesan setelah berkunjung di obyek ekowisata kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan mendapatkan kepuasan batin. (3) Dukungan pengembangan obyek ekowisata di kawasan karst bagian barat Kabupaten Pacitan dari masyarakat di sekitar obyek ekowisata dan pengelola obyek ekowisata di Kabupaten Pacitan sangat mendukung dalam upaya pengembangan kepariwisataan yang berada di Kabupaten Pacitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar