Selasa, 12 Juli 2011

Aplikasi SIG dalam Perencanaan


Saat ini SIG sudah diapliksikan dalam berbgai bidang seperti pertanian, lingkungan, manajemen sumbur daya alam, pariwisata, geologi, perencanaan dan lain sebagainya. Keunggulan SIG kenapa dipakai oleh bidang-bidang tersebut adalah kemampuannya mengintegrasikan antara data spasial dan data atribut sehingga dalam analisisnya mampu menghsilkan informasi yang kompleks. Selain kemampuan tersebut adalah penghematan waktu akibat dari Apliksi SIG.


Apliakasi SIG dalam proses perencanaan sangat beragam bentuknya tergantung dari keperluan pemakai. Anon (2003) mengatakan bahwa yang penting dari aplikasi SIG adalah menduga dari berbagai aktivitas yang dilakukan seperti pemantauan pencemaran, perubahan penggunaan lahan atau suatu perencanaan pembangunan. Diambil sebagai contoh adalah suatu rencana pembangunan jaringan irigasi dan bendungan. Jika suatu bendungan dibangun diloksi tertentu, maka dapat dikembangkan beberapa pertanyaan lanjutan yaitu bagaimana membuat variasi struktur atau bentuk serta dianalisis bagaiman efeknya atau skenario lain yang dapat dikembangkan misalnya yang berkaitan dengan umur bendungan itu sendiri.
Secara umum untuk mendapatkan jawaban dari informasi yang tersedia, diperlukan suatu kerangka dasar pertanyaan yang baik. Barus dan Wiradisastra (2000) memberikan ilustrasi tentang sistem kerangka kerja menganai perlunya jawaban tentang kemungkinan adanya bahaya dan manajemennya disuatu kawasan perkotaan.
1. Penyajian seluruh data yang ada dengan sasaran jawaban tertentu misalnya basisdata tentang jalan atau fasilitas umum yang ada
2. pola data harus terlihat, seperti nilai harga tanah dikawasan tertentu
3. prediksi tentang suatu data atau hasil yang dikaitkan dengan waktu dan tempat yang berbeda. Sebagai contoh pendugaan terjadinya bahaya tentang bencana alam, penting diketahui untuk membuat kemungkinan skenario keadaan darurat.
Untuk mendapatkan jawaban-jawaban di atas, maka perlu dikenali karakteristik dari data yang diperlukan mengenai pertanyaan spesifik yaitu:
1. tipe data yang sudah tersedia, bagaiman bentuknya? Misalnya, dalam data kadastral maka nama dan alamat pemilik rumah atau lahan perlu diketahui
2. bagaimana pola data yang ada? Pertanyaan ini meminta informasi yang berkaitan dengan pola penyebaran misalnya rumah yang berharga tertentu. Maka jika seluruh data disajikan seluruhnya sekaligus, informasi yang diperlukan tersebut misalnya rumah-rumah yang mempunyai nilai jual lebih mahal dari Rp 100 juta akan segera terlihat
3. data yang ada dapat dimodifikasi menjadi apa aja? Pertanyaan ini penting untuk mengembangkan pemodelan yang diinginkan. Model dapat dibuat sederhana, seperti menduga produksi tanaman pada tahun ini dengan analisis berdasarkan data tahun lalu dan tahun ini. Tapi model juga dapat lebih rumit misalnya untuk menduga perubahan aliran sungai di hilir jika terjadi perubahan hutan di bagian hulu daerah aliran sungai.
Dari pertanyaan yang ada maka fungsi-fungsi yang diperlukan adalah fungsi penyimpanan dan pemanggilan, fungsi pemilihan terbatas dan fungsi-fungsi pemodelan. Ketiga fungsi ini akan dimodelkan untuk menelusuri jalan yang mempunyai daerah utama, pemukiman yang bernilai lebih besar dari Rp 100 juta dan, penentuan jalur optimal untuk saluran bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar